Assalamualaikum Wr Wb.
Hi guys. Kali ini kami akan bercerita tentang bakti sosial
yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 9 Mei 2015 lalu. Bakti sosial tahun ini
bernama PAGI (Pararela Berbagi) dan berlangsung di UPTD Pondok Sosial KalijudanJ Fyi, bakti sosial
adalah salah satu program kerja tahunan Pararela yang bertujuan untuk membantu
masyarakat yang membutuhkan serta memupuk kepekaan sosial kami sebagai
Pararelis.
Ada yang berbeda nih dari baksos tahun ini. Tahun ini, kami
memutuskan untuk melakukan bakti sosial untuk anak-anak tuna grahita dan
keterbelakangan mental. Anak-anak yang dengan segala keterbatasannya masih bersemangat
dalam melanjutkan hidup mereka serta terus mengejar mimpi. Keren banget kan?
Benar-benar pengalaman baru untuk kami. Selain memberikan materi, santunan,
serta hiburan, kami juga dapat belajar dari mereka.
Acara dimulai jam 9 pagi. Begitu kami masuk ke aula UPTD,
sudah ada sekitar 50 anak penyandang cacat, mulai dari bisu, tuli, lumpuh, hingga
autis. Keadaan mereka cukup memilukan hati, apalagi sebagian besar masih di
bawah 12 tahun dan merupakan yatim/piatu. Kami segera menyesuaikan diri dan
membaur dengan mereka. Memang dibutuhkan perlakuan yang sedikit berbeda dalam berinteraksi,
tetapi ternyata mereka menyenangkan dan mudah mengakrabkan diri.
Rundown tidak berjalan sesuai rencana, karena games-games
yang kami buat serta materi yang akan kami sampaikan belum bisa diterapkan pada
mereka. Kami berimprovisasi dan Alhamdulillah dalam dua jam itu kami dapat
mengisi acara dengan membuat origami, menggambar dan mewarnai, membuat topeng,
bernyanyi, bermain games-games kecil, bagi-bagi hadiah serta kue dan cokelat.
Senang sekali rasanya mendengar tawa mereka, melihat mereka makan dengan gembira,
merasakan energi antusias mereka saat dibagikan dan dibacakan buku-buku yang
kami bawa hasil sumbangan Smalane semuanya.
Acara ditutup dengan bernyanyi bersama, pembagian bingkisan,
lalu foto bersama. Setelah selesai kami melakukan eval dan dapat ditarik
kesimpulan Alhamdulillah PAGI 2015 berakhir sukses walaupun tidak semua
berjalan sesuai rencana dan dalam prosesnya terdapat beberapa kendala. Yeey!
|
Nyanyi bareng~ |
Banyak sekali pelajaran yang dapat kami ambil dari baksos
kali ini. Dapat dilihat di sepanjang dinding aula terpajang lukisan-lukisan
hasil karya anak tuna grahita. Beberapa lukisan bahkan terjual dengan harga
cukup tinggi. Mereka tidak patah semangat walaupun keadaan menjatuhkan mereka,
malah sebaliknya mereka dapat bangkit dan menunjukkan pada kami kemampuan yang mereka
punya. Begitu juga dengan drummer cilik berketerbelakangan mental yang turut mengiringi
acara dalam PAGI ini. Mereka juga antusias sekali dalam belajar. Tidak
terhitung berapa kali terdengar “Mbak, ini bacanya apa?”, “Mbak, ajarin aku
gambar Barbie dong”, “Mas aku mau belajar nulis”, *tebak-tebakan penjumlahan*,
dan masih banyak lagi. Bahkan ada yang terus-menerus meminta buku walaupun ia
tak bisa membaca.
Dari sini kita dapat berefleksi, betapa banyak nikmat
berharga yang kita dapatkan yang belum tentu bisa didapat orang lain, tetapi masih
saja kita kurang dewasa dalam menyikapinya. Kita memiliki kelebihan, kemampuan,
tetapi tidak jarang kita sia-siakan, padahal begitu banyak orang yang
menginginkannya.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?" - Q.S. Ar-Rahman:13
Dari mereka kita juga belajar untuk melihat kehidupan dengan
lebih positif, menghadapi cobaan dengan kuat, dan tentunya meningkatkan rasa
syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
Subhanallah, bakti sosial ini benar-benar pengalaman yang mengena
di hati kami. Semoga jalan mereka dilancarkan, diberi kekuatan selalu, serta
terus berada dalam lindungan-Nya. Aamiin..
|
-Panitia PAGI 2k15- |